Susu Bikin Jerawatan? Bisa jadi Kamu Alergi Laktosa!

Jerawat yang muncul tiba-tiba bisa jadi sinyal tubuh terhadap alergi laktosa, bukan cuma karena hormon atau skincare yang kurang cocok. Banyak orang nggak sadar bahwa sistem pencernaan dan kulit saling terhubung, terutama saat ada reaksi dari dairy products.[1]

Jadi, sebelum menyalahkan hormon lagi, cari tahu dulu: jangan-jangan alergi laktosa adalah biang keladinya.

Susu Dairy dan Jerawat Hormonal

Kalau kamu sering jerawatan padahal skincare sudah aman, mungkin waktunya cek gelas susumu. Produk seperti susu dairy ternyata mengandung IGF-1, yaitu hormon bioaktif yang merangsang produksi minyak berlebih di kulit.[2] Semakin tinggi hormon ini maka semakin aktif juga kelenjar sebum kamu, sehingga pori-pori jadi lebih rawan tersumbat.

Studi bahkan menunjukkan bahwa hanya dengan konsumsi segelas susu dairy per hari, kadar IGF-1 bisa naik hingga 43%.[3] Belum lagi, protein kompleks dalam susu juga bisa memicu peradangan mikro di tubuh. Jadi kalau kamu punya alergi dairy atau kulit gampang breakout, ini sinyal buat lebih selektif dalam memilih susu.

Jerawat karena Intoleransi Laktosa

Namun, jerawat akibat dairy products nggak hanya terjadi karena hormonal aja. Beberapa mengalami breakout karena kesulitan mencerna laktosa—gula alami dalam susu—sehingga mengganggu sistem cerna.

Efeknya? Usus bisa mengalami leaky gut.[4] Saat ini terjadi, zat asing bisa lolos ke aliran darah dan picu reaksi peradangan sistemik. Nah, respons tubuh ini bisa muncul lewat jerawat, gatal, atau kemerahan di kulit.

Menariknya, reaksi ini sering muncul saat hormon fluktuatif seperti saat menstruasi atau awal kehamilan. Jadi kalau merasa kulit tiba-tiba mengamuk, mungkin itu karena intoleransi laktosa.

Musuh Kulit Ada di Piringmu? Let’s Spill the Real Acne Triggers

Jerawat yang tak kunjung reda bisa jadi clue kalau tubuhmu lagi protes keras. Bukan cuma dari skincare, tapi juga apa yang kamu makan. Faktanya, jerawat hormonal dan jerawat karena intoleransi laktosa sama-sama bisa dipicu dari dapur.

Nah, sebelum kamu terus salahkan hormonal imbalance atau salah skincare, kenali dulu daftar makanan penyebab jerawat hormonal maupun lactose intolerant:

Susu dairy, kandungan IGF-1 memicu minyak berlebih.
Whey protein bisa picu lonjakan hormon.
Donat dan mie instan cukup tinggi indeks glikemiknya sehingga insulin bisa naik-turun fluktuatif.
Minuman manis berlebih memicu sebum overload.
Dairy + lactose intolerance? Duet maut yang memicu peradangan dari usus, sehingga jerawat muncul berantai.
Skincare mahal tapi junk food jalan terus? No wonder kulit ngamuk.

Lalu, apa gejala alergi susu dairy? Selain jerawat, perhatikan tanda seperti perut begah dan gatal-gatal serta sinus mampet hingga kulit kusam. Banyak yang baru sadar ini alergi setelah cut off susu seminggu, dan kulit langsung lebih cerah.

But here’s the plot twist: kamu masih bisa menikmati creamy life tanpa drama kulit. Ada beberapa alternatif plant-based milk yang bebas laktosa dan nggak mengandung pemicu hormonal yang biasanya terdapat dalam protein animal-based milk.[5]

Jenis susu ini lebih bersahabat buat kamu yang acne-prone, punya intoleransi laktosa, atau lagi cari opsi minum susu yang mendukung kulit glowing dari dalam tanpa kompromi rasa atau kenyamanan.

PLANTIQ: Solusi yang Enak dan Bikin Kulit Tenang

Kalau kamu menyukai susu tapi kulit selalu drama tiap habis minum, ini saatnya kenalan sama Indonesia’s first cashew milk, PLANTIQ. Terbuat dari 100% kacang mede lokal – Bangga Indonesia, PLANTIQ bebas laktosa, dairy Free serta vegan-friendly, yang bisa picu jerawat, terutama protein susu tertentu yang sering bikin kulit reaktif.

Kaya akan zinc dan magnesium alami, cashew milk bantu kulit tetap kalem dan bebas kilap berlebihan dari dalam. Teksturnya creamy dan rasanya enak, serta tetap ringan untuk tubuh dan mood. Finally, a glow-friendly milk that gets you!

Kenapa PLANTIQ Aman Buat Kulit yang Mudah Breakout?

Satu tegukan susu, satu breakout muncul? Tenang, kamu nggak sendirian. Kulit sensitif terhadap dairy maupun alergi susu dairy sering kali reaktif terhadap hormon dan laktosa dalam susu dairy.

Nah, PLANTIQ hadir sebagai a smarter option: no dairy, no lactose, dan tanpa tambahan gula tinggi. Hasilnya? Nggak ada lonjakan insulin mendadak yang bikin kulit “meledak”. Selain itu, kandungan zinc dalam kacang mede bantu regenerasi sel kulit, sementara vitamin E bantu hidrasi tanpa menyumbat pori.

Lebih dari itu, PLANTIQ juga:

Plant-based healthy fats yang bantu suasana hati stabil seharian.
Ringan dan bikin perut nyaman.
Cocok untuk daily ritual anti-breakout.
Botol 200ml mudah kamu bawah ke mana saja.

Buat kamu yang lagi healing dari jerawat parah, PLANTIQ bukan sekadar susu—tapi partner baru untuk kulit yang lebih tenang dan glow-up dari dalam.

Jadikan PLANTIQ Teman Harianmu

PLANTIQ bisa jadi teman harian kamu karena Susu ini anti mules, susu anti asam lambung, hingga susu anti jerawat, berkat kandungan alaminya yang ringan di pencernaan. Cocok untuk segala suasana, mulai dari susu sarapan, hingga susu cocok matcha serta susu serba bisa yang aman karena non kolesterol, non asam urat, dan kaya manfaat sebagai functional superfood.

Ditambah lagi, PLANTIQ juga merupakan source of energy, mengandung vitamin A, C, E, B6, B12, serta calcium dan phosphorus yang dibutuhkan tubuh sehari-hari.

Kamu nggak harus kompromi antara rasa enak dan kulit tenang. PLANTIQ hadir buat kamu yang ingin hidup lebih mindful—dari dapur sampai skincare. No trigger, no drama, just creamy goodness in every sip. PLANTIQ menjadi pilihan plant-based milk terbaik untuk generasi muda, khususnya Gen Z.

Saatnya upgrade daily ritual ke yang lebih glow-up friendly. Coba PLANTIQ sekarang dan rasakan sendiri bedanya, apalagi kalau kamu punya alergi laktosa. PLANTIQ saat ini sudah tersedia di berbagai convenience store dan supermarket terdekat rumah anda seperti FamilyMart, Hero, Foodhall, Grand Lucky, Market City, Pepito, dan coco mart, serta e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, TikTok Shop.